Senin, 28 Mei 2012

Magma Bumi dan Gunung Berapi



Magma merupakan batu-batuan cair yang terletak di dalam kamar magma di bawah permukaan bumi. Magma di bumi merupakan larutan silika bersuhu tinggi yang kompleks dan merupakan asal semua batuan beku. Magma berada dalam tekanan tinggi dan kadang kala memancut keluar melalui pembukaan gunung berapi dalam bentuk aliran lava atau letusan gunung berapi.
Hasil letupan gunung berapi ini mengandung larutan gas yang tidak pernah sampai ke permukaan bumi. Magma terkumpul dalam kamar magma yang terasing di bawah kerak bumi dan mengandung komposisi yang berlainan menurut tempat magma itu didapati.

Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus.
Lebih lanjut, istilah gunung api ini juga dipakai untuk menamai fenomena pembentukan ice volcanoes atau gunung api es dan mud volcanoes atau gunung api lumpur. Gunung api es biasa terjadi di daerah yang mempunyai musim dingin bersalju, sedangkan gunung api lumpur dapat kita lihat di daerah Kuwu, Purwodadi, Jawa Tengah. Masyarakat sekitar menyebut fenomena di Kuwu tersebut dengan istilah Bledug Kuwu
Gunung berapi terdapat di seluruh dunia, tetapi lokasi gunung berapi yang paling dikenali adalah gunung berapi yang berada di sepanjang busur Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire). Busur Cincin Api Pasifik merupakan garis bergeseknya antara dua lempengan tektonik.
Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya. Gunung berapi yang aktif mungkin berubah menjadi separuh aktif, istirahat, sebelum akhirnya menjadi tidak aktif atau mati. Bagaimanapun gunung berapi mampu istirahat dalam waktu 610 tahun sebelum berubah menjadi aktif kembali. Oleh itu, sulit untuk menentukan keadaan sebenarnya daripada suatu gunung berapi itu, apakah gunung berapi itu berada dalam keadaan istirahat atau telah mati.
Apabila gunung berapi meletus, magma yang terkandung di dalam kamar magmar di bawah gunung berapi meletus keluar sebagai lahar atau lava. Selain daripada aliran lava, kehancuran oleh gunung berapi disebabkan melalui berbagai cara seperti berikut.
  • Aliran lava.
  • Letusan gunung berapi.
  • Aliran lumpur.
  • Abu.
  • Kebakaran hutan.
  • Gas beracun.
  • Gelombang tsunami.
  • Gempa bumi.

Tingkat isyarat gunung berapi di Indonesia:

Status AWAS   Menandakan gunung berapi yang segera atau sedang meletus atau ada keadaan kritis yang menimbulkan bencana; Letusan pembukaan dimulai dengan abu dan asap; Letusan berpeluang terjadi dalam waktu 24 jam; Tindakan: Wilayah yang terancam bahaya direkomendasikan untuk dikosongkan, Koordinasi dilakukan secara harian, Piket penuh


Status SIAGA Menandakan gunung berapi yang sedang bergerak ke arah letusan atau menimbulkan bencana; Peningkatan intensif kegiatan seismik; Semua data menunjukkan bahwa aktivitas dapat segera berlanjut ke letusan atau menuju pada keadaan yang dapat menimbulkan bencana; Jika tren peningkatan berlanjut, letusan dapat terjadi dalam waktu 2 minggu. Tindakan: Sosialisasi di wilayah terancam; Penyiapan sarana darurat; Koordinasi harian, Piket penuh


Status WASPADA Menandakan ada aktivitas apa pun bentuknya; Terdapat kenaikan aktivitas di atas level normal; Peningkatan aktivitas seismik dan kejadian vulkanis lainnya; Sedikit perubahan aktivitas yang diakibatkan oleh aktivitas magma, tektonik dan hidrotermal. Tindakan: Penyuluhan/sosialisasi; Penilaian bahaya; Pengecekan sarana; Pelaksanaan piket terbatas


Status NORMAL Menandakan tidak ada gejala aktivitas tekanan magma; Level aktivitas dasar. Tindakan: Pengamatan rutin, Survei dan penyelidikan

sumber:  http://pertanianjanabadra.webs.com/apps/blog/show/5226391

Tidak ada komentar:

Posting Komentar