Senin, 28 Mei 2012

 BATUAN BEKU

Pengertian batuan beku adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras dengan atau tanpa proses kritalisasi baik di bawah permukaan sebagai batuan instrusif maupun di atas permukaan bumi sebagai ekstrutif. Batuan beku dalam bahasa latin dinamakan igneus (dibaca ignis) yang artinya api.
Batuan beku insteusif atau instrusi atau plutonik adalah batuan beku yang telah menjadi kristal dari sebuah magma yang meleleh di bawah permukaan Bumi. Magma yang membeku di bawah tanah sebelum mereka mencapai permukaan bumi disebut dengan nama pluton. Nama Pluto diambil dari nama Dewa Romawi dunia bawah tanah. Batuan dari jenis ini juga disebut sebagai batuan beku plutonik atau batuan beku intrusif.

Sedangkan batuan belu ekstrusif adalah batuan beku yang terjadi karena keluarnya magma ke permukaan bumi dan menjadi lava atau meledak secara dahsyat di atmosfer dan jatuh kembali ke bumi sebagai batuan.
pengertian batuan baku
Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah ada, baik di mantel ataupun kerak bumi. Umumnya, proses pelelehan dapat terjadi karena salah satu dari proses-proses berikut ini ; penurunan tekanan, kenaikan temperatur, atau perubahan komposisi. Lebih dari 700 tipe batuan beku telah berhasil dideskripsikan, dan sebagian besar batuan beku tersebut terbentuk di bawah permukaan kerak bumi.
Berdasarkan keterangan dari para ahli seperti Bapak Turner dan Verhoogen tahun 1960, Bapak F.F Groun Tahun 1947, Bapak Takeda Tahun 1970, Magma didefinisikan atau diartikan sebagai cairan silikat kental pijar yang terbentuk secara alami, memiliki temperatur yang sangat tinggi yaitu antara 1.500 sampai dengan 2.500 derajat celcius serta memiliki sifat yang dapat bergerak dan terletak di kerak bumi bagian bawah. Dalam magma terdapat bahan-bahan yang terlarut di dalamnya yang bersifat volatile / gas (antara lain air, co2, chlorine, fluorine, iro, sulphur dan bahan lainnya) yang magma dapat bergerak, dan non-volatile / non gas yang merupakan pembentuk mineral yang umumnya terdapat pada batuan beku.
Dalam perjalanan menuju bumi magma mengalami penurunan suhu, sehingga mineral-mineral pun akan terbentuk. Peristiwa ini disebut dengan peristiwa penghabluran
TEKSTUR BATUAN BEKU
Tekstur pada batuan beku umumnya ditentukan oleh tiga hal utama, yaitu kritalinitas, Granularitas dan Bentuk Kristal. Mari kita bahas ketiga hal penting tersebut satu persatu.
1.  Kristalinitas
Kristalinitas merupakan derajat kristalisasi dari suatu batuan beku pada waktu terbentuknya batuan tersebut. Kristalinitas dalam fungsinya digunakan untuk menunjukkan berapa banyak yang berbentuk kristal dan yang tidak berbentuk kristal, selain itu juga dapat mencerminkan kecepatan pembekuan magma. Apabila magma dalam pembekuannya berlangsung lambat maka kristalnya kasar. Sedangkan jika pembekuannya berlangsung cepat maka kristalnya akan halus, akan tetapi jika pendinginannya berlangsung dengan cepat sekali maka kristalnya berbentuk amorf. Dalam pembentukannnya dikenal tiga kelas derajat kristalisasi, yaitu:
- Holokristalin, Holokristalin adalah batuan beku dimana semuanya tersusun oleh kristal. Tekstur holokristalin adalah karakteristik batuan plutonik, yaitu mikrokristalin yang telah membeku di dekat permukaan.
- Hipokristalin, Hipokristalin adalah apabila sebagian batuan terdiri dari massa gelas dan sebagian lagi terdiri dari massa kristal.
- Holohialin, Holohialin adalah batuan beku yang semuanya tersusun dari massa gelas. Tekstur holohialin banyak terbentuk sebagai lava (obsidian), dike dan sill, atau sebagai fasies yang lebih kecil dari tubuh batuan.
2, Granularitas
Granularitas dapat diartikan sebagai besar butir (ukuran) pada batuan beku. Pada umumnya dikenal dua kelompok tekstur ukuran butir, yaitu:
a. Fanerik atau fanerokristalin, Besar kristal-kristal dari golongan ini dapat dibedakan satu sama lain secara megaskopis dengan mata telanjang. Kristal-kristal jenis fanerik ini dapat dibedakan menjadi:
- Halus (fine), apabila ukuran diameter butir kurang dari 1 mm.
- Sedang (medium), apabila ukuran diameter butir antara 1 – 5 mm.
- Kasar (coarse), apabila ukuran diameter butir antara 5 – 30 mm.
- Sangat kasar (very coarse), apabila ukuran diameter butir lebih dari 30 mm.
b. Afanitik, Besar kristal-kristal dari golongan ini tidak bisa dibedakan dengan mata telanjang sehingga diperlukan bantuan mikroskop. Batuan dengan tekstur afanitik dapat tersusun oleh kristal, gelas atau keduanya. Dalam analisis mikroskopis dibedakan menjadi tiga yaitu :
- Mikrokristalin, Jika mineral-mineral pada batuan beku bisa diamati dengan bantuan mikroskop dengan ukuran butiran sekitar 0,1 – 0,01 mm.
- Kriptokristalin, jika mineral-mineral dalam batuan beku terlalu kecil untuk diamati meskipun dengan bantuan mikroskop. Ukuran butiran berkisar antara 0,01 – 0,002 mm.
- Amorf/glassy/hyaline, apabila batuan beku tersusun oleh gelas.

3. Bentuk Kristal
Bentuk kristal merupakan sifat dari suatu kristal dalam batuan, jadi bukan sifat batuan secara keseluruhan. Ditinjau dari pandangan dua dimensi dikenal tiga bentuk kristal, yaitu:
- Euhedral, jika batas dari mineral adalah bentuk asli dari bidang kristal.
- Subhedral, jika sebagian dari batas kristalnya sudah tidak terlihat lagi.
- Anhedral, jika mineral sudah tidak mempunyai bidang kristal asli.
- Ditinjau dari pandangan tiga dimensi, dikenal empat bentuk kristal, yaitu:
- Equidimensional, jika bentuk kristal ketiga dimensinya sama panjang.
- Tabular, jika bentuk kristal dua dimensi lebih panjang dari satu dimensi yang lain.
- Prismitik, jika bentuk kristal satu dimensi lebih panjang dari dua dimensi yang lain.
- Irregular, jika bentuk kristal tidak teratur.
Hubungan Antar Kristal
Hubungan antar kristal atau disebut juga relasi diartikan sebagai hubungan antara kristal atau mineral yang satu dengan yang lain dalam suatu batuan. hubungan antar kritak dapat dibagi menjadi beberapa jenis antara lain sebagai berikut :
- Equigranular, yaitu jika secara relatif ukuran kristalnya yang membentuk batuan berukuran sama besar. Berdasarkan keidealan kristal-kristalnya, maka equigranular dibagi menjadi tiga, yaitu:
- Panidiomorfik granular, yaitu jika sebagian besar mineral-mineralnya terdiri dari mineral-mineral yang euhedral.
- Hipidiomorfik granular, yaitu jika sebagian besar mineral-mineralnya terdiri dari mineral-mineral yang subhedral.
- Allotriomorfik granular, yaitu jika sebagian besar mineral-mineralnya terdiri dari mineral-mineral yang anhedral.
- Inequigranular, yaitu jika ukuran butir kristalnya sebagai pembentuk batuan tidak sama besar. Mineral yang besar disebut fenokris dan yang lain disebut massa dasar atau matrik yang bisa berupa mineral atau gelas.
STRUKTUR BATUAN BEKU
Struktur batuan beku sebagian besar hanya dapat dilihat di lapangan saja, misalnya:
Pillow lava atau lava bantal, yaitu struktur paling khas dari batuan vulkanik bawah laut, membentuk struktur seperti bantal.
Joint struktur, merupakan struktur yang ditandai adanya kekar-kekar yang tersusun secara teratur tegak lurus arah aliran. Sedangkan struktur yang dapat dilihat pada contoh-contoh batuan (hand speciment sample), yaitu:
Masif, yaitu jika tidak menunjukkan adanya sifat aliran, jejak gas (tidak menunjukkan adanya lubang-lubang) dan tidak menunjukkan adanya fragmen lain yang tertanam dalam tubuh batuan beku.
Vesikuler, yaitu struktur yang berlubang-lubang yang disebabkan oleh keluarnya gas pada waktu pembekuan magma. Lubang-lubang tersebut menunjukkan arah yang teratur.
Skoria, yaitu struktur yang sama dengan struktur vesikuler tetapi lubang-lubangnya besar dan menunjukkan arah yang tidak teratur.
Amigdaloidal, yaitu struktur dimana lubang-lubang gas telah terisi oleh mineral-mineral sekunder, biasanya mineral silikat atau karbonat.
Xenolitis, yaitu struktur yang memperlihatkan adanya fragmen/pecahan batuan lain yang masuk dalam batuan yang mengintrusi.
Pada umumnya batuan beku tanpa struktur (masif), sedangkan struktur-struktur yang ada pada batuan beku dibentuk oleh kekar (joint) atau rekahan (fracture) dan pembekuan magma, misalnya: columnar joint (kekar tiang), dan sheeting joint (kekar berlembar).
KOMPOSISI MINERAL BATUAN BEKU
Cara menentukan kandungan mineral pada batuan beku, dapat dilakukan dengan menggunakan indeks warna dari batuan kristal. Berdasarkan warna mineral sebagai penyusun batuan beku dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu mineral Felsik dan Mineral Mafik.
- Mineral felsik, merupakan mineral yang berwarna terang, terutama terdiri dari mineral kwarsa, feldspar, feldspatoid dan muskovit.
- Mineral mafik, merupakan mineral yang berwarna gelap, terutama biotit, piroksen, amphibol dan olivin.
Berdasarkan cara terjadinya, kadungan SiO2 dan indeks warna batuan beku dapat diklasifikan. Sehingga dapat ditentukan nama batuan yang berbeda-beda meskipun dalam jenis batuan yang sama.
Menurut Rosenbusch (1877-1976) Klasifikasi batuan beku berdasarkan cara terjadinya dapat dibagi menjadi sebagai berikut :
- Effusive rock, merupakan batuan beku yang terbentuk di permukaan.
- Dike rock, merupakan batuan beku yang terbentuk dekat permukaan.
- Deep seated rock, merupakan batuan beku yang jauh di dalam bumi. Oleh W.T. Huang (1962), jenis batuan ini disebut plutonik, sedang batuan effusive disebut batuan vulkanik.
Klasifikasi batuan beku berdasarkan kandungan SiO2 (C.L. Hugnes, 1962), antara lain :
- Batuan beku asam, batuan beku yang memiliki kandungan SiO2 lebih dari 66%. Contohnya adalah riolit.
- Batuan beku intermediate, batuan beku yang memiliki kandungan SiO2 antara 52% – 66%. Contohnya adalah dasit.
- Batuan beku basa, batuan beku yang memiliki kandungan SiO2 antara 45% – 52%. Contohnya adalah andesit.
- Batuan beku ultra basa, batuan beku yang memiliki kandungan SiO2 kurang dari 45%. Contohnya adalah basalt.
Klasifikasi batuan beku berdasarkan indeks warna menurut S.J. Shand, 1943, antara lain :
- Batuan beku Leucoctaris rock, jika mengandung kurang dari 30% mineral mafik.
- Batuan beku Mesococtik rock, jika mengandung 30% – 60% mineral mafik.
- Batuan beku Melanocractik rock, jika mengandung lebih dari 60% mineral mafik.
Sedangkan klasifikasi batuan beku berdasarkan indeks warna menurut S.J. Ellis (1948) antara lain sebagai berikut :
Batuan beku Holofelsic, batuan beku dengan indeks warna kurang dari 10%.
Batuan beku Felsic, batuan beku dengan indeks warna 10% sampai 40%.
Batuan beku Mafelsic, batuan beku dengan indeks warna 40% sampai 70%.
Batuan Beku Mafik, batuan beku dengan indeks warna lebih dari 70%.

sumber : http://ridwanaz.com/umum/alam/pengertian-batuan-beku-jenis-batuan-beku-strukur-batuan-beku-tekstur-batuan-beku/

Magma Bumi dan Gunung Berapi



Magma merupakan batu-batuan cair yang terletak di dalam kamar magma di bawah permukaan bumi. Magma di bumi merupakan larutan silika bersuhu tinggi yang kompleks dan merupakan asal semua batuan beku. Magma berada dalam tekanan tinggi dan kadang kala memancut keluar melalui pembukaan gunung berapi dalam bentuk aliran lava atau letusan gunung berapi.
Hasil letupan gunung berapi ini mengandung larutan gas yang tidak pernah sampai ke permukaan bumi. Magma terkumpul dalam kamar magma yang terasing di bawah kerak bumi dan mengandung komposisi yang berlainan menurut tempat magma itu didapati.

Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus.
Lebih lanjut, istilah gunung api ini juga dipakai untuk menamai fenomena pembentukan ice volcanoes atau gunung api es dan mud volcanoes atau gunung api lumpur. Gunung api es biasa terjadi di daerah yang mempunyai musim dingin bersalju, sedangkan gunung api lumpur dapat kita lihat di daerah Kuwu, Purwodadi, Jawa Tengah. Masyarakat sekitar menyebut fenomena di Kuwu tersebut dengan istilah Bledug Kuwu
Gunung berapi terdapat di seluruh dunia, tetapi lokasi gunung berapi yang paling dikenali adalah gunung berapi yang berada di sepanjang busur Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire). Busur Cincin Api Pasifik merupakan garis bergeseknya antara dua lempengan tektonik.
Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya. Gunung berapi yang aktif mungkin berubah menjadi separuh aktif, istirahat, sebelum akhirnya menjadi tidak aktif atau mati. Bagaimanapun gunung berapi mampu istirahat dalam waktu 610 tahun sebelum berubah menjadi aktif kembali. Oleh itu, sulit untuk menentukan keadaan sebenarnya daripada suatu gunung berapi itu, apakah gunung berapi itu berada dalam keadaan istirahat atau telah mati.
Apabila gunung berapi meletus, magma yang terkandung di dalam kamar magmar di bawah gunung berapi meletus keluar sebagai lahar atau lava. Selain daripada aliran lava, kehancuran oleh gunung berapi disebabkan melalui berbagai cara seperti berikut.
  • Aliran lava.
  • Letusan gunung berapi.
  • Aliran lumpur.
  • Abu.
  • Kebakaran hutan.
  • Gas beracun.
  • Gelombang tsunami.
  • Gempa bumi.

Tingkat isyarat gunung berapi di Indonesia:

Status AWAS   Menandakan gunung berapi yang segera atau sedang meletus atau ada keadaan kritis yang menimbulkan bencana; Letusan pembukaan dimulai dengan abu dan asap; Letusan berpeluang terjadi dalam waktu 24 jam; Tindakan: Wilayah yang terancam bahaya direkomendasikan untuk dikosongkan, Koordinasi dilakukan secara harian, Piket penuh


Status SIAGA Menandakan gunung berapi yang sedang bergerak ke arah letusan atau menimbulkan bencana; Peningkatan intensif kegiatan seismik; Semua data menunjukkan bahwa aktivitas dapat segera berlanjut ke letusan atau menuju pada keadaan yang dapat menimbulkan bencana; Jika tren peningkatan berlanjut, letusan dapat terjadi dalam waktu 2 minggu. Tindakan: Sosialisasi di wilayah terancam; Penyiapan sarana darurat; Koordinasi harian, Piket penuh


Status WASPADA Menandakan ada aktivitas apa pun bentuknya; Terdapat kenaikan aktivitas di atas level normal; Peningkatan aktivitas seismik dan kejadian vulkanis lainnya; Sedikit perubahan aktivitas yang diakibatkan oleh aktivitas magma, tektonik dan hidrotermal. Tindakan: Penyuluhan/sosialisasi; Penilaian bahaya; Pengecekan sarana; Pelaksanaan piket terbatas


Status NORMAL Menandakan tidak ada gejala aktivitas tekanan magma; Level aktivitas dasar. Tindakan: Pengamatan rutin, Survei dan penyelidikan

sumber:  http://pertanianjanabadra.webs.com/apps/blog/show/5226391

(Pengertian Vulkanisme dan Bentuk Bentuk Instrusi Magma)


 Vulkanisme merupakan peristiwa atau proses yang berhubungan dengan naiknya magma (larva pijar) dari dalam perut bumi. Magma adalah campuran material batu-batuan yang berbentuk liat, cair dan sangat panas. Aktivitas magma dipengaruhi oleh tingginya suhu dan gas yang banyak di dalam bumi. Bentuk magma dapat berupa padat, gas dan cair. Dalam vulkanisme terdapat dua proses atau gejala sebagai berikut:
1) Intrusi magma
Intrusi magma adalah peristiwa naiknya / keluarnya magma dari dapur magma namun tidak sampai hingga permukaan bumi. Magma hanya keluar diantara pelapisan kulit bumi (litosfer).
Dalam proses Intrusi magma akan menghasilkan beberapa bentuk sebagai berikut:
  • Batolit adalah jenis batuan beku, yang mana batu tersebut terbentuk ketika masih di dalam dapur magma.
  • Lakolit adalah batuan beku dengan bentuk cembung yang berada di antara dua lapisan litosfer.
  • Siil atau keping intrusi adalah batuan beku berbentuk tipis yang terletak diantara dua lapisan litosfer.
  • Gang/dike/retas/korok adalah jenis batuan beku dengan bentuk pipih dan merupakan hasil dari intrusi magma yang keluar dengan cara memotong lapisan litosfer namun tidak mencapai permukaan bumi.
  • Apofisa adalah cabang dari batu gang.
  • Diatrema adalah jenis batuan beku yang merupakan kerak dari pipa saluran magma dari dapur magma.
Intrusi magma vulkanisme
Intrusi magma vulkanisme
2) Ekstrusi magma
Ekstrusi magma juga biasa disebut erupsi, erupsi adalah peristiwa keluarnya magma dari dalam perut bumi hingga mencapai permukaan bumi. Ekstrusi magma merupakan salah satu penyebab terbentuknya gunung api atau vulkan.
Menurut sifatnya Erupsi / Ekstrusi magma dibedakan menjadi 2 yaitu:
Erupsi Effusif
Erupsi Effusif merupakan ekstrusi magma yang tidak mengakibatkan letusan, hal ini disebabkan karena tekanan gas terlalu kecil. Dalam letusan ini yang dikeluarkan hanyalah beberapa material cair (lava) dan sedikit kandungan material padat. Lava adalah magma yang berbentuk cair dan berpijar yang mengalir pada permukaan numi.
Erupsi Eksplosif
Erupsi Eksplosif adalah ekstrusi magma yang sampai menyebabkan letusan, letusan tersebut disebabkan karena tekanan gas dalam dapur magma sangat kuat. Biasanya kejadian ini mampu menyemburkan material vulkan baik cair maupun padat.
Menurut bentuk lubang keluarnya, magma erupsi dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu:
  • Erupsi linier: Erupsi ini terjadi jika magma keluar melalui retakan yang terdapat pada kulit bumi, sehingga membentuk lubang yang memanjang. Contoh: Letusan Gunung Api Lakky yang terdapat pada pulau Eslandia dengan panjang hingga mencapai 30 Km.
  • Erupsi arel: Erupsi arel terjadi disebabkan karena dapur magma mempunyai letak yang dekat dengan permukaan bumi, sehingga permukaan bumi leleh dan mencair akibat lava pijar (magma) yang keluar dari dapur magma langsung kepermukaan bumi. Contoh Erupsi Arel: bekas letusan gunung api yang dikenal dengan Yellostone National Park di Amerika Serikat.
  • Erupsi sentral: Erupsi sentral merupakan erupsi yang terjadi hanya jika magma keluar menggunakan satu lubang atau satu jalur, sehingga dapat menciptakan vulkan di tempat keluarnya magma tersebut. Contoh: Letusan Gunung Krakatau

Ekstrusi magma (dapur magma vulkanisme)
Ekstrusi magma (dapur magma vulkanisme)

sumber :  http://sains.geoklik.com/pengertian-vulkanisme-dan-bentuk-bentuk-instrusi-magma/
Manfaat Kerak Bumi (Litosfer)
 
Kerak Bumi, lapisan terluar Bumi ini ternyata terdiri atas sekitar 3.000 mineral. Bisa kamu bayangkan apa saja mineral tersebut dan manfaatnya? Mineral-mineral tersebut ditemukan dalam tiga jenis batuan, yaitu batuan beku, endapan, dan malihan, atau terkadang berupa longgokan mineral. Batuan dan mineral penyusun kerak ini diperoleh dengan cara penambangan. Banyak batuan dan mineral hanya ditemukan jauh di bawah permukaan Bumi. Tetapi, ada juga beberapa yang ditemukan dekat permukaan Bumi.

a. Batuan Beku
Batuan ini terbentuk karena magma yang mendingin dan menjadi keras. Batuan beku terjadi terutama di sepanjang tepi lempeng dan pada daerah panas yang menghasilkan magma.

b. Batuan Endapan (Sedimen)
Batuan endapan berasal dari batuan beku yang muncul di permukaan Bumi. Karena adanya tenaga angin dan air, batuan beku dirombak menjadi material-material yang lebih kecil, kemudian diendapkan di dasar samudra. Di samudra, lama-kelamaan endapan tersebut memadat dan menjadi batuan endapan.

c. Batuan Malihan (Metamorf)
Batuan malihan terjadi karena adanya tekanan dan suhu yang tinggi. Sehingga memampatkan dan meremukkan batuan yang sudah ada sebelumnya, baik itu yang berupa batuan beku ataupun batuan endapan. Dengan adanya berbagai proses pembentukan jenis-jenis batuan di atas, akan menghasilkan material-material yang bernilai ekonomis tinggi. Tahukah kamu intan? Ya, intan merupakan batuan yang paling keras dan sangat berharga. Batu intan terbentuk di dalam Bumi pada kedalaman kurang lebih 150 km. Karena terletak pada lapisan yang sangat dalam, maka karbon sebagai bahan pembentuk intan, mendapatkan tekanan yang sangat kuat dan mendapat panas yang sangat tinggi hingga 1.650°C. Dengan adanya tekanan yang kuat dan panas yang tinggi inilah, karbon berubah menjadi kristal-kristal intan yang sangat berharga. Secara garis besar, batuan penyusun kerak Bumi, yaitu:
a. Batuan beku
b. Batuan endapan (sedimen)
c. Batuan malihan (metamorf)

Lain halnya dengan minyak dan gas alam. Kedua komoditas ekspor yang bernilai ekonomis ini terbentuk karena adanya sisa-sisa plankton, ganggang, dan makhluk lain yang mengendap di lantai samudra, kemudian tertutup oleh sedimen-sedimen yang terangkut dan terendapkan di samudra. Sisa-sisa makhluk hidup ini lama-kelamaan melapuk dan menjadi bahan bakar fosil serta gas alam yang dapat dimanfaatkan energinya.
 

PENGERTIAN ANTROPOSFER

Antroposfer adalah salah satu obyek material dari kajian geografi yang membahas mengenai dinamika manusia yang meliputi kelahiran, kematian, dan migrasi.

DINAMIKA DEMOGRAFI

Adalah peristiwa yang terjadi secara terus-menerus dan saling berkaitan mengenai perubahanjumlah penduduk.

1. Menghitung pertumbuhan penduduk
a. Natalitas
b. Mortalitas / Tingkat kematian
c. Migrasi
2. Mengukur kualitas Penduduk
a. Pendidikan
b. Kesehatan

**Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin**

1. Menghitung jumlah penduduk
Untuk mengetahui jumlah penduduk suatu daerah, propinsi, atau negara dapat di lakukan beberapa cara, seperti sensus penduduk, registrasi atau pencatatan atau survei.

a. Sensus penduduk
Sensus berasal dari bahasa latin census yang berarti penaksiran harta benda seorang warga negara pencatatan nama warga negara, misal untuk pemungutan pajak.
Sensus dapat dibedakan atas dua macam, yakni sensus de factor dan de jure. Sensus de facto adalah perhitungan penduduk atau pencacahan penduduk yang dilakukan setiap orang yang pada waktu sensus diadakan berada pada wilayah sensus. Sementara sensus de jure adalah pencacahan yang hanya dikenal pada penduduk yang benar-benar bertempat tinggal dalam wilayah sensus tersebut

b. Register
Registrasi adalah catatan secara continue/terus menerus yang dilakukan oleh dinas terkait terhadap penduduk suatu wilayah administrasi.

c. Survei
Survei merupakan pencacahan penduduk metode dengan cara mengambil contoh daerah. Jadi, pencacahan penduduk metode survei tidak dilakukan di seluruh wilayah negara, melainkan hanya pada daerah-daerah tertentu yang dianggap mewakili seluru wilayah negara tersebut.

• Macam-macam komposisi penduduk
1. Berdasarkan aspek biologis
Misalnya : penduduk di suatu desa digolongkan berdasarkan umur dan jenis kelamin.
2. Berdasarkan aspek sosial
Misalnya : penduduk digolongkan berdasarkan tingkat pendidikan dan status perkawinan.
3. Berdasarkan aspek ekonomis
Misalnya : penduduk digolongkan berdasarkan jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan.
4. Berdasarkan aspek geografis
Misalnya : penduduk di golongkan berdasarkan lokasi tempat tinggal.

• Piramida penduduk
Struktur piramida penduduk :
a. Sumbu vertical untuk distribusi umur
b. Sumbu horizontal untuk menyatakan jumlah penduduk
c. Horisontal kiri untuk laki-laki dan horizontal kanan untuk perempuan.

Sumber : http:/ratriri.blogspot.com/2009
 ATMOSFER

Apa itu atmosfer? Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan bumi. Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung bertahap. Studi tentang atmosfer mula-mula dilakukan untuk memecahkan masalah cuaca, fenomena pembiasan sinarmatahari saat terbit dan tenggelam, serta kelap-kelipnya bintang. Dengan peralatan yang sensitif yang dipasang di wahana luar angkasa, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang atmosfer berikut fenomena-fenomena yang terjadi di dalamnya.

Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) danoks igen (20.97%), dengan sedikit argon (0.9%),karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dangas lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan dibumi dengan menyerapradias i sinarultraviolet dari matahari dan mengurangi suhu ekstrem diantara siang dan malam. 75% dari atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan planet. Atmosfer tidak mempunyai batas mendadak, tetapi agak menipis lambat laun dengan menambah ketinggian, tidak ada batas pasti antara atmosfer dan angkasa luar.

Troposfer
Lapisan ini berada pada level yang terendah, campuran gasnya paling ideal untuk menopang kehidupan di bumi. Dalam lapisan ini kehidupan terlindung dari sengatan radiasi yang dipancarkan oleh benda-benda langit lain. Dibandingkan dengan lapisan atmosfer yang lain, lapisan ini adalah yang paling tipis (kurang lebih 15 kilometer dari permukaan tanah). Dalam lapisan ini, hampir semua jenis cuaca, perubahan suhu yang mendadak, angin tekanan dan kelembaban yang kita rasakan sehari-hari berlangsung. Ketinggian yang paling rendah adalah bagian yang paling hangat dari troposfer, karena permukaan bumi menyerap radiasi panas dari matahari dan menyalurkan panasnya ke udara. Biasanya, jika ketinggian bertambah, suhu udara akan berkurang secara tunak (steady), dari sekitar 17℃ sampai -52℃. Pada permukaan bumi yang tertentu, seperti daerah pegunungan dan dataran tinggi dapat menyebabkan anomali terhadap gradien suhu tersebut.
Diantara stratosfer dan troposfer terdapat lapisan yang disebut lapisan Tropopouse.

Stratosfer
Perubahan secara bertahap dari troposfer ke stratosfer dimulai dari ketinggian sekitar 11 km. Suhu di lapisan stratosfer yang paling bawah relatif stabil dan sangat dingin yaitu - 70oF atau sekitar - 57oC. Pada lapisan ini angin yang sangat kencang terjadi dengan pola aliran yang tertentu.Disini juga tempat terbangnya pesawat.Aw an tinggi jeniscir r us kadang-kadang terjadi di lapisan paling bawah, namun tidak ada pola cuaca yang signifikan yang terjadi pada lapisan ini. Dari bagian tengah stratosfer keatas, pola suhunya berubah menjadi semakin bertambah semakin naik, karena bertambahnya lapisan dengan konsentrasiozon yang bertambah. Lapisan ozon ini menyerap radiasi sinar ultra ungu. Suhu pada lapisan ini bisa mencapai sekitar 18oC pada
ketinggian sekitar 40 km. Lapisans tr atopaus e memisahkan stratosfer dengan lapisan berikutnya

Mesosfer
Kurang lebih 25 mil atau 40km diatas permukaan bumi terdapat lapisan transisi menuju lapisan mesosfer. Pada lapisan ini, suhu kembali turun ketika ketinggian bertambah, sampai menjadi sekitar - 143oC di dekat bagian atas dari lapisan ini, yaitu kurang lebih 81 km diatas permukaan bumi. Suhu serendah ini memungkinkan terjadi awannoctilucent, yang terbentuk dari kristal es.

Termosfer
Transisi dari mesosfer ke termosfer dimulai pada ketinggian sekitar 81 km. Dinamai termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar 1982oC. Perubahan ini terjadi karena serapan radiasi sinar ultra ungu. Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia sehingga membentuk lapisan bermuatan listrik yang dikenal dengan namaionos fer, yang dapat memantulkan gelombang radio. Sebelum munculnya era satelit, lapisan ini berguna untuk membantu memancarkan gelombang radio jarak jauh. Fenomenaaurora yang dikenal juga dengan cahaya utara atau cahaya selatan terjadi disini.

Eksosfer
Adanya refleksi cahayamatahar i yang dipantulkan oleh partikel debu meteoritik. Cahaya matahari yang dipantulkan tersebut juga disebut sebagai cahaya Zodiakal

Atmosfir bumi adalah lapisan udara yang mengelilingi atau menyelubungi bumi yang bersama-sama dengan bumi melakukan rotasi dan berevolusi mengelilingi matahari. Udara yang terkandung dalam atmosfir merupakan campuran dan kombinasi dari gas, debu dan uap air. Atmosfir berguna untuk melindungi makhluk hidup yang yang ada di muka bumi karena membantu menjaga stabilitas suhu udara siang dan malam, menyerap radiasi dan sinar ultraviolet yang sangat berbahaya bagi manusia dan makhluk bumi lainnya.

Kandungan dalam lapisan atmosfir bumi
- Nitrogen 78,17%
- Oksigen 20,97%
- Argon 0,98%
- Karbon dioksida 0,04%
- Sisanya adalah zat lain seperti kripton, neon, xenon, helium, higrom dan ozon.

Lapisan-lapisan atmosfer bumi terdiri dari :
1. Troposfer / Troposfir
Ketinggian troposfer : 0 - 15 km
Suhu lapisan troposfir : 17 - -52 derajat celcius
Kurang lebih 80% gas atmosfer berada pada bagian ini

2. Stratosfer / Stratosfir
Ketinggian stratosfer : 15 - 40 km
Suhu lapisan stratosfer : -57 derajat celcius
Lapisan ozon yang memblokir atau menahan sinar ultraviolet berada pada lapisan ini.

3. Mesosfer / Mesosfir
Ketebalan Mesosfer : 45 - 75 km
Suhu lapisan stratosfer : -140 derajat celcius
Suhu yang sangat rendah dan dingin dapat menyebabkan awan noctilucent yang terdiri atas kristal-kristal es

4. Thermosfer / Thermosfir
Ketebalan thermosfer : 75 - 100 km
Suhu lapisan stratosfer : 80 derajat celcius

5. Ionosfer / Ionosfir
Ketebalan ionosfer : 50 - 100 km
Adalah lapisan yang bersifat memantulkan gelombang radio. Karena ada penyerapan radiasi dan sinar ultra violet maka menyebabkan timbul lapisan bermuatan listrik yang suhunya menjadi tinggi.

6. Eksosfer / Eksosfir
Ketebalan eksosfer : 500 - 700 km
Suhu lapisan stratosfer : -57 derajat celcius
Tidak memiliki tekanan udara yaitu sebesar 0 cmHg

Sumber : http://www.sisilain.net/2010/10/pengertian-atmosfer.html

Obyek Material dan Formal Geografi

Geografi adalah ilmu yang mempalajari tentang semua lukisan/tulisan yang mempelajari tenteng bumi.bapak geografi dunia adalah Erathosthenes.
Dalam geografi terdapat objek-objek yang perlu kita ketahui :
  1. OBJEK MATERIAL
    Adalah substansi/benda baik yang hidup atau yang tidak di bumi.
    Contoh :
  • Litosfer : ilmu yang mempelajari batuan.
  • Pedosfer : ilmu yang mempelajari tanah.
  • Hidrosfer : ilmu yang mempelajari air.
  • Atmosfer : ilmu yang mempelajari udara.
  • Biosfer : ilmu yang mempelajari makhluk hidup.
  • Antroposfer : ilmu yang mempelajari manusia.

  1. OBJEK FORMAL
    Adalah cara pandang/ analisis pada objek material.
    Contoh :
  • Pendekatan keruangan
    Pendekatan yang dilakukan dengan cara mengetahui karaktristik tertentu dari suatu wilayah,meliputi :
    • Pendekatan topik
      Menerik beratkan pada topik yang menjadi perhatian utama dalam menganalisis suatu fenomena geosfer.
    • Pendekatan aktivitas manusia
      Digunakan untuk mengkaji aktivitas manusia/penduduk.misal , kita mendeskripsikan kegiatan manusia berdasar mata pencahariannya.
    • Pendekatan regional
      Suatu wilayah permukaan bumi yang memiliki karakteristik tertentu yang khas dan menjadi pembela dari wilayah-wilayah lainnya.
      Jadi pendekatan regional ini adalah menganalisis suatu gajala/masalah dari region atau wilayah temp-at masalah itu terbesar.

  • Pendekatan kelingkungan
    Dilakukan dengan cara mengetahui adanya inteksi makhluk hidup dengan makhluk hidup lain.
    Dinamika yang timbul dilingkungan fidik ini seperti bencana alam akan menimbulkan pola baru antara interaksi manusia dengan alam.
    Contoh :
    Keterkaitan antara petani di daratan tinggi.
  • Pendekatan kewilayahan
    Merupakan kombinasi antara pendekatan keruangan dan kelingkungan.
    Mengkaji wilayah yang memiliki karakteristik tertentu yang dapat dibedakan denagn wilayah lain , baik kehidupan penduduk ataupun lingkungannya.

    Contoh :
    Wilayah yang kekurangan bahan pangan akan berinteraksi dengan wilayah yang berkecukuoan bahan pangannya .
Didalam geografi terdapat bermacam-macam ilmu yang mendukung , dibedakan dalam :
  1. Ilmu pendukung geografi fisik
    1. Geologi
      Ilmu yang mempelajari sejearah pembentukan dan struktur bumi.
    2. Geomorfologi
      Ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk permukaan bumi.
    3. Pedologi
      Ilmu yang mempelajari tanah
    4. Edaphologi
      Ilmu yang mempelajari tanah sebagai alat pertanian yang menekankan hubungtan antara tanah dan tumbuhan.
    5. Hidrologi
      Ilmu yang mempelajari air di bumi.
    6. Oseanografi
      Ilmu yang mempelajari lautan/samudra serta semua aspek didalamnya.
    7. Meteorologi
      Ilmu yang mempelajari keadaan cuaca.
    8. Klimatologi
      Ilmu yang mempelajari iklim.
    9. Biogeografi
      Ilmu yang mempelajari organisme.
  2. Ilmu yang mendukung aspek sosial
    1. Demografi
      Ilmu yang mempelajari persoalan dan& keadaan pereubahan penduduk , yaitu yang berhubungan dengan kelahiran , kematian ,kepadatan , perpindahan , dan persebaran penduduk .
    2. Antropologi
      Ilmu tenteng manusia baik fisik maupun kebudayaannya.
    3. Sosiologi
      Ilmu yang mempelajari kehidupan manusia dalam masyarakat termasuk prosoes sosial dan perubahan sosialnya.
    4. Geopolitik
      Dampak faktor-faktor geologi terhadap kehidupan politik.
    5. Geografi ekonomi
      Bagaimana manusia memenfaatkan sumber daya alam yang menghasilkan berbagai kebutuhan , pola konsumsi , pola lokasi , dan persebaran kegiatan produksi serta interaksi antarwilayah .
  1. Ilmu yang mwndukung ilmu teknik
    1. Kartografi
      Ilmu menggambarkan permukaan bumi pada permukaan datar dengan mengaplikasikan data hasil pengukuran dan pengumpulan data gejala permukaan bumi sehingga mudah dibaca , dimengerti da ditafsirkan sesuai dengan aslinya.
    2. Penginderran jauh (inderaja)
      Memperoleh informasi mengenai objek daerah atau gejala menggunakan analisis data yang diperoleh dari alat tanpa kontak langsung.
    3. Sistem informasi geografi (GIS)
      Teknik geografi menggunakan tumpang susun (overlay) sejumlah peta tematik melalui basis komputer sehingga menghasilkan informasi yang baru dalam setiap produk dan analisisnya.
    Didalam geografi terdapat 10 konsep dasar
    1. Konsep lokasi
      1. Absolut : letak astronomi
      2. Relatif : dipengaruhi iklim disekitar (letak geografi)
    2. Konsep jarak
      Panjang dari suatu lintasan.
    3. Konsep pola
      Tatanan dan persebaran (menyerupai garis)
    4. Konsep keterjangkauan
      Menunjukkan mudah/sulitnya suatu wilayah dapat terjangkau.
    5. Konsep morfologi
      Adanya perbedaan bentuk penampakan muka bumi.
    6. Konsep nilai/kegunaan
      Menunjukkan manfaat/kegunaan objek berdasarkan potensi yang dimiliki.
    7. Konsep interaksi dan interdependansi
      Memberi gambaran suatu bahwa tidak ada suatu wilayah yang tidak terkait dengan wilayah lainnya.
    8. Konsep aglomerasi
      Kecenderungan pengelompokan.
    9. Konsep diferensiasi area
      Setiap daerah memiliki perbedaan dengan wilayah lainnya.perbedaan tersebut dapat berupa kebiassan dan kebudayaan penduduk.
    10. Konsep keterjangkauan keruangan
      Adanya suatu keterkaitan antara suatu fenomena dengan fenomena yang lainnya.
    Didalam geografi terdapat 4 prinsip dasar
    1. Prinsip persebaran
      Semua fakta/fenomena biosfer tersebar tak merata dipermukaan bumi.
      Contoh : - Persebaran gunung berapi
      - Persebaran sungai
      -Persebaran penduduk
    2. Prinsip interaksi
      Hubungan/kerkaitan antar faktor dalam suatu lingkungan.
      1. Fisik – fisik
      2. Fisik – manusia
      Orang yang tinggakm di daerah Pantai Drini kebanyakan bermata pencaharian sebagai nelayan.
      1. Manusia – manusia
        Terjadinya komunikasi antarmanusia
      2. Manusia – alam
        Menangkap ikan dengan bom menyebabkan lautan menjadi rusak.
    3. Prinsip deskripsi
      Setiap fakta,gejala dan fenomena geosfer dapat diuraikan/dijelaskan melalui gambar,peta,grafik,atau tabel.
    4. Prinsip keruangan/kronologi
      Perpaduan dari ketiga prinsip diatas.lebih menitik beratkan pada analisis masalah geografi dengan menekankan pada persebaran ,interelasi,dan interaksi didalam suatu lingkingan.
      Contoh : Di Pantai Drini merupakan penghasil ikan dan lobster yang berkualitas.
       
      Sumber : http://okepoint.blogspot.com/Geografi .html 
       http://rahmatkusnadi6.blogspot.com/2010/09/obyek-material-dan-formal-geografi.html
TIGA PENDEKATAN GEOGRAFI
 
Dalam mempelajari ilmu geografi, terdapat tiga pendekatan yang digunakan untuk mengkaji, yaitu :
1. Pendekatan Keruangan
Pendekatan ini digunakan untuk mengetahui persebaran dalam penggunaan ruang yang telah ada dan bagaimana penyediaan ruang akan dirancang. Dalam mengkaji fenomena geografi dapat menggunakan 3 subtopik dari pendekatan keruangan, yaitu :
a. Pendekatan Topik
Pendekatan ini digunakan untuk mengkaji masalah/fenomena geografi dari topik tertentu yang menjadi pusat perhatian, misalnya tentang wabah penyakit di suatu wilayah dengan cara mengkaji :
- penyebab wabah penyakit (misal : virus atau bakteri)
- media penyebarannya
- proses penyebaran
- intensitasnya
- interelasinya dengan gejala-gejala lain di sekitarnya.
Dengan pendekatan tersebut akan dapat diperoleh gambaran awal dari wabah penyakit yang terjadi.
b. Pendekatan Aktivitas
Pendekatan ini mengkaji fenomena geografi yang terjadi dari berbagai aktivitas yang terjadi. Misalnya hubungan mata pencaharian penduduk dengan persebaran dan interelasinya dengan gejala-gejala geosfer.
c. Pendekatan Regional
Pendekatan ini mengkaji suatu gejala geografi dan menekankan pada region sebagai ruang tempat gejala itu terjadi. Region adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang memiliki karakteristik tertentu yang khas.
2. Pendekatan Kelingkungan (Pendekatan Ekologis)
Digunakan untuk mengetahui keterkaitan dan hubungan antara unsur-unsur yang berada di lingkungan tertentu, yaitu :
- hubungan antar makhluk hidup
- hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungan alamnya
Contoh dari keterkaitan antar unsur misalnya petani di daerah lahan miring pasti akan melakukan kegiatan pertanian dengan sistem terrassering.
3. Pendekatan Kewilayahan
Merupakan kombinasi antara pendekatan keruangan dan kelingkungan. Misalnya dalam mengkaji wilayah yang memiliki karakaterisitik wilayah yang khas yang dapat dibedakan satu sama lain (areal differentation), maka harus diperhatikan bagaimana persebarannya (analisis keruangan) dan bagaimana interaksi antara manusia dengan lingkungan alamnya (analisis ekologi). Pendekatan wilayah sangat penting untuk pendugaan wilayah (reginal forecasting) dan perencanaan wilayah (regional planning).
Sumber :  http://andimanwno.wordpress.com/2008/12/13/pendekatan-pendekatan-geografi/

Kamis, 24 Mei 2012

INTERAKSI DESA KOTA


INTERAKSI DESA KOTA

Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar di antara keduanya terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena di antara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan seperti beras, sayur - mayur, daging dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis - jenis pekerjaan tertentu di kota, misalnya saja buruh bangunan dalam proyek - proyek perumahan, proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja-pekerja musiman. Pada saat musim tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan di bidang pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka merantau ke kota terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia.
     Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh orang desa seperti bahan-bahan pakaian, alat dan obat - obatan pembasmi hama pertanian, minyak tanah, obat - obatan untuk memelihara kesehatan dan alat transportasi. Kota juga menyediakan tenaga - tenaga yang melayani bidang - bidang jasa yang dibutuhkan oleh orang desa tetapi tidak dapat dilakukannya sendiri, misalnya saja tenaga - tenaga di bidang medis atau kesehatan, montir - montir, elektronika dan alat transportasi serta tenaga yang mampu memberikan bimbingan dalam upaya peningkatan hasil budi daya pertanian, peternakan ataupun perikanan darat.
      Dalam kenyataannya hal ideal tersebut kadang-kadang tidak terwujud karena adanya beberapa pembatas. Jumlah penduduk semakin meningkat, tidak terkecuali di pedesaan. Padahal, luas lahan pertanian sulit bertambah, terutama di daerah yang sudah lama berkembang seperti pulau Jawa. Peningkatan hasil pertanian hanya dapat diusahakan melalui intensifikasi budi daya di bidang ini. Akan tetapi, pertambahan hasil pangan yang diperoleh melalui upaya intensifikasi ini, tidak sebanding dengan pertambahan jumlah penduduk, sehingga pada suatu saat hasil pertanian suatu daerah pedesaan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan penduduknya saja, tidak kelebihan yang dapat dijual lagi. Dalam keadaan semacam ini, kotaterpaksa memenuhi kebutuhan pangannya dari daerah lain, bahkan kadang - kadang terpaksa mengimpor dari luar negeri. Peningkatan jumlah penduduk tanpa diimbangi dengan perluasan kesempatan kerja ini pada akhirnya berakibat bahwa di pedesaan terdapat banyak orang yang tidak mempunyai mata pencaharian tetap. Mereka ini merupakan kelompok pengangguran, baik sebagai pengangguran penuh maupun setengah pengangguran. 
Desa dan kota mempunyai keterkaitan yang erat antara keduanya yang sebenarnya dapat saling menguntungkan. Bahan pangan seperti beras, sayur-mayur, rempah-rempah, ataupun hewan ternak yang biasa kita konsumsi sehari-hari sebagian besar terdapat dipedesaan dengan masyarakat desa sebagai pengelolanya. Sebaliknya, penduduk pedesaan memerlukan masyarakat kota untuk menjual bahan pangan tersebut dengan harga yang lebih tinggi karena dari sisi perekonomian penghasilan masyarakat kota cenderung lebih tinggi dari masyarakat desa. Ini terjadi mungkin karena beberapa factor seperti keterbatasan akses transportasi, komunikasi, informasi dan teknologi yang kurang banyak di desa dibandingkan kota.

Perbedaan paling menonjol adalah kegiatan penduduk yang juga menjadi fungsi utama. Kegiatan utama penduduk desa berada di sektor ekonomi primer yaitu bidang agraris. Kehidupan ekonomi terutama tergantung pada usaha pengelolaan tanah untuk keperluan pertanian, peternakan dan termasuk juga perikanan darat. Sedangkan kota merupakan pusat kegiatan sektor ekonomi sekunder yang meliputi bidang industri, di samping sektor ekonomi tertier yaitu bidang pelayanan jasa. Jadi kegiatan di desa adalah mengolah alam untuk memperoleh bahan-bahan mentah, baik bahan kebutuhan pangan, sandang maupun lain-lain bahan mentah untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia. Sedangkan kota mengolah bahan-bahan mentah yang berasal dari desa menjadi bahan-bahan asetengah jadi atau mengolahnya sehingga berwujud bahan jadi yang dapat segera dikonsumsikan. Dalam hal distribusi hasil produksi ini pun terdapat perbedaan antara desa dan kota. Di desa jumlah ataupun jenis barang yang tersedia di pasaran sangat terbatas. Di kota tersedia berbagai macam barang yang jumlahnya pun melimpah. Bahkan tempat penjualannya pun beraneka ragam. Ada barang-barang yang dijajakan di kaki-lima, dijual di pasar biasa di mana pembeli dapat tawar-menawar dengan penjual atau dijual di supermarket dalam suasana yang nyaman dan harga yang pasti. Bidang produksi dan jalur distribusi di perkotaan lebih kompleks bila dibandingkan dengan yang terdapat di pedesaan, hal ini memerlukan tingkat teknologi yang lebih canggih. Dengan demikian memerlukan tenaga-tenaga yang memilki keahlian khusus untuk melayani kegiatana produksi ataupun memperlancar arus distribusinya.
Perbedaan kota dan wilayah pedesaan dari prioritas dalam analisis. Jika dalam perkotaan akan diprioritaskan untuk mengetahui fungsi layanan dari kota tersebut. Jenis fungsinya yang sekunder dan tersier. Mana yang lebih dominan dan seberapa besar jangkauannya. Ketika menganalisis fungsi ini juga akan diperhatikan managemen dari kota tersebut. Dan analisisnya juga akan terpaku untuk menganalisis perbagian kota – kota secara detail misal suatu kawasan dalam perkotaan yang memiliki ciri khas tertentu. Dan analisis yang dilakukan biasanya bersifat messo ke mikro. Sedangkan untuk wilayah pedesaan akan berlaku sebaliknya. Analisisnya akan lebih bersifat komparasi dan mencari pola umum atau keragaman dalam suatu wilayah pedesaan itu. Semisal wilyah pedesaan ini memiliki berbagai potensi sumber daya, maka akan dicari pola umumnya yaitu paling dominan potensi A. Dan dilihat juga perbandingannya dengan daerah sekitarnya secara potensi yang kemudian akan menjadi analisis interaksi antara wilayah pedesaan. Sifat analisis bersifat makro ke messo, memperhatikan distribusi spasialnya dan karakternya yang primer.
            Maka dari itu hubungan desa dan kota harus diseimbangkan sehingga tidak menimbulkan kesenjangan satu sama lain. Diperlukan kesadaran masing-masing pihak untuk mengatasi permasalahan yang muncul. Mulai dari mencoba menciptakan lapangan pekerjaan sendiri seperti wira usaha atau loka karya. Selain itu desa dan kota juga harus membatasi tingkat konsumsi bahan pangan yang semakin menipis akibat lahan pertanian dan peternakan yang semakin sempit.Apalagi kedua belah pihak juga harus berperan dalam melestarikan lingkungan masing-masing agar terhindar dari polusi yang menghantui setiap wilayah.
Faktor Interaksi Desa - Kota
faktor tersebut dikemukakan oleh Edward Ulman yang terdiri dari faktor - faktor, yaitu :
  1. Adanya wilayah – wilayah yang saling melengkapi (regional complementarity) artinya, terdapat kebutuhan timbal balik antar wilayah sebagai akibat adanya perbedaan potensi yang dimiliki oleh tiap wilayah.
  2. Adanya kesempatan untuk berintervensi (intervening opportunity) artinya, kedua wilayah memiliki kesempatan melakukan hubungan timbal balik serta tidak ada pihak ketiga yang membatasi kesempatan itu. Adanya campur tangan /intervensi pihak ketiga (wilayah ketiga) dapat menjadi  penghambat atau melemahkan interaksi antara dua wilayah.
  3. Adanya kemudahan transfer/ pemindahan dalam ruang (spacial transfer ability) artinya kemudahan transfer atau pemindahan dalam ruang baik manusia, informasi ataupun barang sangat bergantung dengan faktor jarak, biaya angkasa (transportasi) dan kelancaran prasarana transportasi. Jadi semakin mudah transferbilitas, maka akan semakin besar arus komoditas
Dari tiga faktor diatas maka dibawah ini akan dibahas tentang salah satu dari faktor tersebut yakni adanya wilayah yang saling melengkapi yang akan menitik beratkan pada perbedaan suatu wilayah yang dari perbedaan tersebut dapat saling melengkapi satu sama lain, dilihat dari potensi pada desa yang dapat melengkapi kebutuhan kota dan potensi kota yang akan melengkapi kebutuhan desa.
Ø  Perbedaan kota dan desa
Kota dan desa merupakan tempat suatu kesatuan penduduk. Kota dan desa memilikiperbedaan yang sangat significant. Yang membuat kota berbeda dengan desa menurut kami adalah karena perbedaan pola fikir dan sudut pandang yang dianut penduduknya itu sendiri. Ada beberapa perbedaan antara kota dan desa diantaranya:

1.      Nilai sosial pada penduduk 
Nilai social antar penduduk kota dan desa merupakan salah satu hal yang paling terlihat perbedaanya. Bisa kita lihat jika didesa para penduduk berlomba-lomba untuk bergotong royong dalam membantu tetangga sekitar dan juga biasanya penduduk desamenghabiskan waktu senggang mereka untuk melakukan kegiatan bersama tetanggalainnya sedangkan di kota, mereka berlomba-lomba memasang pagar yang tinggi agarterlihat hebat.
2.      Tingkat pendapatan
jelas saja terlihat jika penduduk kota dan desa memiliki perbedaan dalam hal tingkat.Biasanya penduduk didesa mendapatkan penghasilan dari bertani ataupun berternak sedangkan di kota biasanya penduduk menjadi karyawan ataupun berdagang. Hasi daribertani biasanya digunakan penduduk desa untuk konsumsi sehari-hari dan sebagiannya lagi untuk dijual. Berbeda halnya dengan di kota yang kebutuhan sehari-harinya biasanya di dapat di warung ataupun pasar swalayan.
3.      Kemajuan teknologi
Kota biasanya lebih cepat dalam hal kemajuan teknologi. Jika dulu hanya orang-orangkota saja yang biasanya menggunakan telephone genggam sekarang seluruh lapisanmasyarakat dapat menggunakan telephone genggam. penduduk kota lebih berpikiranterbuka dalam bidang teknologi. Biasanya penduduk desa akan berfikir dua kali untuk menggunakan barang teknologi karena jika barang tersebut tidak memiliki manfaat biasanya penduduk desa lebih memilih tidak menggunakan teknologi tersebut.
4.      Nilai budaya
Nilai budaya penduduk desa lebih kental dibandingkan nilai budaya pada penduduk kota. Hal ini dikarenakan penduduk desa yang belum tergeser budayanya denganbudaya asing berbeda dengan nilai budaya penduduk kota yang sudah bercampurdengan budaya asing karena budaya asing dengan mudahnya dapat masuk ke dalamkehidupan penduduk kota yang memiliki pemikiran terbuka dan modern. Jika di desamasih ada tradisi untuk berkumpul bersama sanak saudara lainnya ketika panen danmengadakan kegiatan dalam bentuk seni berbeda dengan penduduk kota yang lebihmemilih untuk berkumpul di warung kopi dan menghabiskan waktu disana.
5.      Jumlah penduduk 
Angka urbanisasi (perpindahan penduduk dari desa ke kota) biasanya setiap tahunmeningkat. Hal ini dikarenakan setiap tahun biasanya orang yang mudik pastimembawa saudaranya yang lain ikut kerja di kota untuk merubah nasib denganharapan dapat membiayai saudara-saudara di desa. Hal ini pulalah yang menyebabkanperbedaan jumlah penduduk yang sangat significant. Kota-kota besar penuh denganorang-orang desa yang melakukan urbanisasi dengan harapan dapat merubah hidup.Sedangkan didesa yang tinggal hanya petani-petani yang memiliki lading untuk di olah.Jadi jika kehidupan di kota yang memiliki banyak penduduk ramai berbeda dengandidesa yang ramai jika sanak saudara yang lain pulang mudik.
Pada zaman dahulu yang namanya desa dan kota sangat mencolok perbedaannya, dari segala aspek jelas sangat berbeda, secara garis besar contoh perbedaan itu adalah :
  • Lingkungan & Pola Hidup
Masyarakat desa mempunyai image saling menolong, saling tegur sapa, dan semuanya yang bisa menguatkan silaturrahmi, sedangakan masyarakat kota mungkin karena sibuk jadi tidak sempat melakukan itu, sehingga terkesan individualis.


  • Keadaan Alam
Keadaan alam yang asri membuat udara di sekitar pedesaan menjadi lebih segar, sehat, nyaman dipandang mata sedangkan di kota penuh dengan asap kendaraan, asap rokok dan tak ada tumbuhan yang mengurangi itu.
  • Ilmu Teknologi
Gaptek bisa dinobatkan pada masyarakat pedesaan, mengingat ilmu teknologi yang selalu update setiap detik dan mereka tak bisa mengikuti, hal yang berbeda di alami oleh masyarakat kota, ilmu teknologi sudah mengiringi mereka dalam membantu pekerjaannya.
  • Fasilitas
Tradisional adalah alat semua fasilitas yang mengikuti kegiatan sehari sehari masyarakat desa, pasar adalah andalan mereka jika ingin membeli kebutuhan sehari – hari dalam jumlah besar. Mall, hypermart adalah tempat yang sangat pas dalam mencari kebutuhan masyarakat kota. BerAC, bersih, modern, dll.
  • Adat Istiadat
Masih kentalnya acara – acara yang bisa membuat masyarakat desa berkumpul, saling ngobrol, meskipun just say “hello” atau “gimana keadaannya?”. Acara yang dimaksut seperti : PKK, ronda malam, acara rutin kumpul RT, perkumpulan remaja kampung seperti “karang taruna”. Di kota lebih fleksibel, rangkaian bunga yang dibubuhi 1 kalimat ucapan menjadi alternative jika orang tak bisa hadir dalam acara yang mungkin hanya ada 1 kali dalam setahun.
  • Lingkungan & Pola Hidup
Semakin banyaknya urbanisasi yang terjadi pada zaman sekarang, membuat pola hidup dan lingkungan menjadi hampir mirip,  Hal itu terjadi karena memang mereka para urban membaur dengan orang kota dan tidak menutup kemungkinan kebiasaan mereka yang positif menjadi bahan tiru tiruan para masyarakat kota. Contohnya saling tegor sapa, atau yang lebih ekstrim masyarakat kota mulai belajar bahasa dari teman – temannya yang mungkin dari daerah tertentu, karena hal itu bisa dianggap menarik.
  • Keadaan Alam
Keadaan ini yang membuatku miris, baik di desa maupun di kota, persediaan tumbuhan hijau semakin sedikit, hal ini diberlakukannya pembangunan pedesaan untuk memenuhi kebutuhan fasilitas warga desa. Sehingga keadaan alam desa dan kota hampir sama sekarang.
  • Ilmu Teknologi
Adanya program “internet masuk desa” atau banyaknya pemuda desa yang bersekolah di kota membuat pengetahuan masyarakat desa jadi maju selangkah. Suatu dampak yang positif menurutku. Sehingga masyarakat desa dan kota dapat bersaing, dan terbukti sudah ada contoh persaingan masyarakat desa dan kota dalam perlombaan Lomba Kompetensi Siswa (LKS) yang di ikuti oleh seluruh Indonesia berbaur menjadi satu, tak peduli masyarakat desa ataupun kota, tapi kemampuan yang dikompetisikan.
  • Fasilitas
Karena adanya pembangunan desa, fasilitas di desa dibuat sedemikian rupa agar sama dengan keadaan kota, meskpun tak se-mewa dan se-modern kota tapi paling tidak lebih bersih dan nyaman.
  • Adat Istiadat
Baik di kota maupun di desa sama sama berkurang mengenai adat istiadan nenek moyang, hal ini dikarenakan ilmu teknologi yang semakin maju sehingga masyarakat menjadi lebih condong ke ilmu teknologi. Di samping itu semakin sedikit orang yang kental adat istiadatnya, sehingga tak bisa mensosialisasikan pada masyarakat yang terus berkembang biak berlomba lomba dalam melestarikan keturunan masing masing sehingga kepadatan penduduk menjadi salah satu masalah besar di Indonesia, hahaha.
Mungkin begitulah opiniku mengenai masayarakat desa dan kota untuk kondisi sekarang. Memang ada pro dan kontra atas semua perubahan yang terjadi pada masa sekarang. But itu tak menjadi masalah yang signifikan karena pada dasarnya masyarakat desa dan kota bukan bertolak belakang melainkan saling melengkapi antara satu dengan yang lain. Hahaha tambah bingung bukan ? tadi bilang bertolak belakang, bahkan menyebutnya berbeda, dan tidak ada perbedaan pada masa sekarang, nah sekarang malah saling melengkapi .
Ø  Potensi Desa
Potensi desa dapat terbagi dalam dua macam yaitu :
1. Potensi Fisik
a) Tanah mencakup berbagai macam kandungan kekayaan yang terdapat di dalamnya.misalnya kesuburan,tanah,bahan tambang,dan mineral.
b) Air meliputi sumber air dan fungsinya sebagai pendukung kehidupan manusia.air sangat dibutuhkan oleh setiap mahkluk hidup untuk bertahan hidup dan juga aktivitas sehari-hari.
c) Iklim sangat erat kaitannya dengan temperatur dan curah hujan yang sangat mempengaruhi setiap daerah, sehingga corak iklim sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat desa agraris.
d) Ternak berfungsi sebagai sumber tenaga dan sumber gizi bagi masyarakat pedesaan.pada desa agraris, ternak juga dapat menjadi investasi dan sumber pupuk.
e)  Manusia merupakan sumber tenaga dalam proses pengolahan lahan petani, sehingga manusia sebagai potensi yang sangat berharga bagi suatu wilayah untuk mengelolah sumber daya alam yang ada.
2.Potensi Nonfisik
a. Masyarakat desa cirinya memiliki semangat kegotongroyongan yang tinggi dalam  ikatan kekeluargaan yang erat (gemeinschaft) merupakan landasan yang kokoh bagi kelangsungan program pembangunan.
b. Lembag-lembaga sosial,pendidikan,serta organisasi sosial desa.Lembaga-lembaga tersebut banyak memberikan pembinaan dan arah bagi perkembangan dan pelaksanaan pembangunan desa dalam meningkatkan taraf hidup warganya.lembaga-lembaga sosial yang terdapat di desa,antara lain yaitu lembaga:
·       Pemerintahan, seperti Badan Perwakilan Desa (BPD).
·       Pendidikan, seperti perpustakaan desa, kelompencapir, penyuluhan, simulasi,dan lain-lain.
·       Kesehatan, seperti puskesmas, posyandu, dan BKIA.
·       Ekonomi, seperti Koperasi Unit Desa (KUD) dan lumbung desa.
c.  Aparatur dan pamong desa merupakan sarana pendukung kelancaran dan ketertiban pemerintahan desa.perannannya sangat penting bagi perubahan dan tingkat perkembangan desa.
Potensi fisik dan nonfisik desa tersebut merupakan factor penunjang peranan desa sebagai hinterland, yaitu daerah penghasil bahan-bahan pokok bagi masyarakat kota. Potensi fisik dan nonfisik antar desa berlainan satu sama lain, hal ini dikarenakan:
1. Perbedaan lingkungan geografis, seperti luas wilayah, jenis tanah, tingkat  kesuburan,       sumber daya alam, dan penggunaan lahan.
2. Perbedaan kondisi demografi, meliputi jumlah, kepadatan, serta persebaran penduduk. 
Secara umum, tingkat kemajuan suatu desa ditentukan oleh:
1. Potensi desa, yang mencakup potensi sumber daya alam, masyarakat desa, dan aparatur     desa.
2. Interaksi antara desa dan kota, antara desa satu dan desa yang lainnya, serta   perkembangan sarana trasportasi dan komunikasi antar wilayah.
3. Lokasi suatu desa terhadap daerah sekitarnya yang lebih maju.
Potensi Desa & Kaitannya dengan Perkembangan Desa-Kota
Secara umum, desa merupakan permukiman penduduk yang terletak di luar kota dan mata pencaharian sebagian besar penduduknya di bidang agraris. Kebanyakan orang sering menyebutnya dengan kampung. Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2000, persentase penduduk Indonesia di perkotaan adalah 42,0%. Ini berarti, persentase penduduk yang tinggal di perdesaan masih lebih tinggi, yaitu 58% dari jumlah penduduk Indonesia. Kebanyakan penduduk perdesaan bekerja di bidang pertanian, sehingga dapat dikatakan bahwa desa-desa di Indonesia pada umumnya berfungsi sebagai desa agraris. Mengapa bidang pertanian menjadi andalan mata pencaharian penduduk di desa? Bagaimana menurutmu?

Menurut Bintarto, desa memiliki tiga unsur utama yang meliputi daerah, penduduk, dan tata kehidupan.
a. Daerah (Wilayah)
Daerah yang dimaksud berupa lahan yang produktif maupun yang tidak produktif, termasuk penggunaan tanah, letak, luas, dan batas lahan di lingkungan setempat. Unsur daerah meliputi lahan di desa, misalnya lahan pekarangan, persawahan, tegalan, dan permukiman.
b. Penduduk
Unsur desa ini meliputi jumlah, pertambahan, kepadatan, persebaran, dan mata pencaharian penduduk desa setempat. Unsur ini terkait dengan kualitas dan kuantitas penduduk desa.
c. Tata Kehidupan
Tata kehidupan desa berupa pola tata pergaulan dan ikatan-ikatan pergaulan penduduk desa. Tata pergaulan berkaitan dengan selukbeluk kehidupan masyarakat desa (rural society). Tata kehidupan ini erat kaitannya dengan usaha penduduk desa dalam mempertahankan hidup dan meningkatkan kesejahteraan. Ketiga unsur tersebut merupakan satu kesatuan hidup (living unit). Kemajuan desa dipengaruhi oleh unsur-unsur tersebut terutama yang berkaitan dengan faktor usaha manusia (human efforts) dan tata geografi (geographical setting).

Kemajuan dan kemakmuran desa ditentukan oleh usaha penduduk desa selain tata geografinya. Desa yang memiliki banyak sumber daya alam tetapi penduduknya tidak cukup mempunyai keterampilan, pengetahuan, dan semangat membangun mengakibatkan desa kurang maju. Sebaliknya, meskipun desa memiliki sumber daya alam terbatas tetapi penduduknya terampil, berpengetahuan, dan bersemangat dalam membangun desa sehingga mampu mengatasi hambatan alam dan geografis wilayah maka desa akan cepat maju.

Letak suatu desa pada umumnya jauh dari pusat keramaian. Desa yang terletak di perbatasan kota mempunyai kemungkinan lebih berkembang dibanding desa-desa di pedalaman. Unsur letak menentukan besar kecilnya isolasi suatu desa terhadap desa lain. Desa yang terletak jauh dari kota memiliki lahan yang luas. Penggunaan lahan lebih banyak untuk pertanian tanaman pokok dan tanaman perdagangan daripada untuk gedung-gedung atau perumahan.

Desa memiliki fungsi penting bagi perkembangan daerah sekitarnya. Fungsi desa sebagai berikut.
a. Dalam interaksi desa-kota, desa berfungsi sebagai daerah dukung (hinterland) atau daerah penyuplai bahan makanan pokok, seperti padi, jagung, ketela, kacang, kedelai, buah-buahan, sayur-sayuran, dan daging hewan.
b. Desa berfungsi sebagai lumbung bahan mentah (raw material) dan tenaga kerja (man power) ditinjau dari sisi potensi ekonomi.
c. Dari sisi kegiatan kerja (occupation), desa dapat berfungsi sebagai desa agraris, desa manufaktur, desa industri, dan desa nelayan.

Kebanyakan desa di Pulau Jawa berfungsi sebagai desa agraris. Meskipun demikian, beberapa desa sudah menunjukkan perkembangan baru, yaitu munculnya industri-industri kecil yang disebut industri perdesaan (rural industries).

Desa mempunyai peran pokok di bidang ekonomi karena menjadi daerah produksi pangan dan komoditas ekspor. Peran penting desa dalam produksi pangan berpengaruh terhadap ketahanan pangan nasional. Selain itu, peningkatan jumlah dan kualitas komoditas, seperti kelapa, kelapa sawit, lada, kopi, cengkih, teh, dan karet juga penting untuk meningkatkan ekspor dan devisa negara. Penduduk desa nelayan banyak menghasilkan bahan pangan protein tinggi, seperti ikan dan udang. Mereka memenuhi kebutuhan ikan dan udang dalam negeri serta untuk komoditas ekspor.

Peranan desa dalam pembangunan wilayah sangat penting karena banyak potensi yang dimilikinya. Pengembangan desa perlu mempertimbangkan potensi desa. Desa memiliki potensi fisik dan nonfisik. Apakah potensi fisik dan nonfisik yang dimiliki desa? Potensi fisik antara lain berupa lahan, air, iklim, flora, dan fauna.
a. Lahan
Lahan tidak hanya sebagai tempat tumbuh tanaman, tetapi juga sebagai sumber bahan tambang dan mineral. Lahan memiliki jenis tanah yang menjadi media bagi tumbuhnya tanaman tertentu. Misalnya, jenis tanah aluvial cocok bagi tanaman padi, jagung, dan kacang, jenis tanah berkapur cocok bagi tanaman jati dan tebu. Pada lahan juga dimungkinkan terjadi eksploitasi bahan tambang seperti batu bara, batu kapur, pasir kuarsa, batu marmer, dan sebagainya.
b. Air
Pada umumnya desa memiliki potensi air yang bersih dan melimpah. Dari dalam tanah, air diperoleh melalui penimbaan, pemompaan, atau mata air. Air digunakan penduduk desa untuk keperluan minum, irigasi, mencuci, memasak, dan keperluan lain. Secara kuantitas dan kualitas, air di perdesaan dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan air penduduknya.
c. Iklim
Iklim memegang peranan penting bagi pertanian desa. Iklim dipengaruhi oleh ketinggian tempat. Pada ketinggian tertentu, suatu desa menjadi maju karena kecocokan iklimnya bagi pengembangan tanaman dan pemanfaatan tertentu. Seperti perkebunan buah, tempat rekreasi, dan tempat peristirahatan.
d. Flora dan Fauna
Di desa masih banyak lahan yang dapat dikembangkan untuk usaha di bidang pertanian. Berbagai jenis tanaman pangan dan hewan ternak banyak dibudidayakan di daerah perdesaan. Hal itu merupakan upaya pemenuhan kebutuhan pangan di daerah perdesaan maupun di perkotaan.

Selain potensi fisik, desa juga memiliki potensi nonfisik. Potensi nonfisik desa antara lain sebagai berikut.
a. Penduduk Desa
Masyarakat desa merupakan kelompok sosial dengan hubungan yang erat dengan solidaritas tinggi. Hal itu merupakan kekuatan dalam membangun wilayah perdesaan .
b. Lembaga dan Organisasi Sosial
Lembaga atau organisasi sosial merupakan suatu badan perkumpulan yang membantu masyarakat desa dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya: Koperasi Unit Desa (KUD), Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA), dan lain sebagainya.
c. Aparatur dan Pamong Desa
Aparat desa bertugas menjaga kelancaran administrasi desa dan menggerakkan sumber daya manusia di desa. Contoh: kepala desa, kepala dusun, kepala adat, dan lain-lain.

Potensi yang dimiliki oleh setiap desa sesungguhnya berbeda. Mengapa demikian? Karena ada perbedaan lingkungan geografis dan keadaan penduduknya. Selain itu, luas lahan, jenis tanah, dan tingkat kesuburan juga tidak sama. Sumber air dan tata air yang berlainan menyebabkan corak kehidupannya juga berbeda.

Keadaan dan tata kehidupan penduduk desa memengaruhi karakteristik dan tingkat kemajuan desa. Sebutan desa tradisional, desa swadaya, desa swakarya (sedang berkembang), dan desa swasembada (maju) menunjukkan tingkat kemajuan desa. Faktor apakah yang menentukan kemajuan desa? Faktor-faktor yang menentukan kemajuan desa sebagai berikut.
a. Potensi Desa
Potensi desa mencakup sumber daya alam dan sumber daya manusia. Penduduk desa dan pamong (aparatur) desa merupakan sumber daya manusia yang sangat menentukan kemajuan desa.
b. Interaksi dengan Daerah Lain
Interaksi dapat terjadi antara desa dengan desa, serta desa dengan kota. Perkembangan komunikasi dan transportasi memudahkan interaksi desa dengan daerah lain sehingga desa semakin maju.
c. Lokasi Desa
Lokasi desa berkaitan dengan letak desa terhadap daerah di sekitarnya. Desa akan lebih berkembang apabila lokasinya berdekatan dengan daerah yang lebih maju.

Pada waktu lalu, orang beranggapan bahwa modernisasi hanya berlaku di daerah kota. Anggapan itu tentu saja tidak benar, pembangunan sarana dan prasarana transportasi dan komunikasi menyebabkan perdesaan semakin maju. Pembangunan jalan dan jumlah kendaraan bermotor yang semakin banyak di perdesaan telah meningkatkan interaksi desa kota.
Ø  Potensi Kota
·         potensi pengembangan industri kecil bahkan sampai dengan pangsa ekspor
·         Potensi lainnya adalah sektor wisata alam. Potensi wisata ini semakin besar dengan kekayaan budaya tradisional
·         Potensi Infrastruktur, dari sisi transportasi, jarak jalan adarat
·         Potensi Kelistrikan dan Telekomunikasi,

Komplementaris antara desa dengan kota (wilayah yang saling melengkapi)
Wilayah yang memiliki potensi sumber daya yang berbeda-beda baik secara kualitas maupun kuantitasnya. Perbedaan sumber daya kota dan desa menyebabkan timbulnya interaksi. Jadi ada kebutuhan saling melengkapi atau komplementaritas. Ini didorong oleh permintaan dan penawaran. Perancis berdagang anggur dengan Belanda karena Belanda merupakan konsumennya. Relasi komplementaritas hanya terjadi jika tawaran bermanfaat bagi pihak yang minta. Manfaatnya ditentukan oleh banyak hal seperti : budaya, pengetahuan, teknik, kondisi kehidupan dan sebagainya. Semakin besar komplementaritas, semakin besar arus komoditas.
Batas-batas desa dan kota sudah mulai samar. Konsep kota bisa muncul di daerah perdesaan dan sebaliknya konsep desa dapat muncul di perkotaan. Warga kota tergantung ke desa, warga perdesaan bisa tergantung ke perkotaan. Sebagian besar hubungan desa-kota yang terjadi selama ini diwarnai oleh motif-motif eksploitatif sehingga warga perdesaan mengalami proses pemiskinan. Karena itu, warga desa dan kota perlu melakukan pembangunan kembali membangun hubungan mereka secara setara agar tercipta hubungan yang lestari.

Manfaat Interaksi Desa-Kota bagi Perkotaan :
1)   Terpenuhinya sumber daya alam sebagai bahan mentah/bahan baku industri.
2)   Terpenuhinya kebutuhan pokok yang dihasilkan pedesaan.
3)   Terpenuhinya kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan bagi perkotaan.
4)   Tersedianya tempat pemasaran hasil industri.

Manfaat Interaksi Desa-Kota bagi Pedesaan :
1)   Terpenuhinya barang-barang yang tidak ada di desa
2)   Masuknya pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dari kota ke pedesaan.
3)   Membuka lapangan kerja baru di sektor pertanian.

 sumber :